Adam Smith merupakan pemikir besar dalam bidang ekonomi khususnya. Smith adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Skotlandia, adalah seorang guru besar dalam ilmu falsafah di Universitas Edinburgh yang sangat termasyur pada eranya. Pada mulanya, Smith lebih memperhatikan pada logika dan etika dan kemudian semakin mengarah kepada masalah-masalah ekonomi, baik dari pengamatan masyarakat dalam negeri maupun imternasional. 

Seringnya Smith melakukan perjalanan di sebagian besar negara di Eropa, beliau memiliki hubungan yang erat dengan tokoh-tokoh bidang ilmiah, humonaria sampai dengan tokoh-tokoh politik serta dunia usaha. Dialog dan tukar pendapat sering terjadi dengan para pemikir mashab Physiokrasi seperti Quesney dan Turgot ataupun tokoh-tokoh lain di bidang Voltaire, tokoh filsafat, sastrawan dan sebagainya.
Pada akhirnya, Adam Smith terkenal sebagai pakar utama dan pelopor mashab klasik. Adalah buku Wealth of Nations, buku legendaris yang dianggap sebagai buku pertama di bidang ekonomi yang ditulis selama kurang lebih 10 tahun. Tulisannya dimulai tahun 1766 dan baru terbit tahun 1776, mencakup banyak atau berbagai rupa masalah ekonomi masyarakat yang hingga sekarang masih sangat layak diperhatikan. Terdapat setidaknya 3 (tiga) konsep pemikiran yang menonjol dari pemikiran Adam Smith, yaitu :

  1. Haluan pandangan dan pola pemdekatan terhadap masalah-masalah ekonomi yang tidak lepas dari falsafah politik yang dianut Smith yang kemudian juga dianut oleh semua pemikir mashab klasik selanjutnya.
  2. Perhatian yang ditukukan pada identifikasi faktor-faktor apa dan kekuatan manakah yang menentukan nilai dan harga barang. Ini juga merupakan serangkaian faktor-faktor dan kekuatan apa yang menentukan pembagian pendapatan sebagai konsekuensi dari nilai maupun harga barang serta bagaimana satu sama lain dibagi antara upah, sewa tanah bunga serta laba.
  3. pola, sifat dan arah kebijakan negara yang mendukung kegiatan ekonomi ke arah kamajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Haluan pandangan yang mendasari seluruh pemikiran mashab klasik mengenai masalah-masalah ekonomi dan politik bersumber pada falsafah tata susunan masyarakat didasarkan pada hukum alam yang wajar berlaku dalam masyarakat (natural order of things ataupun the order of things according to natural law).
Smith berpandangan bahwa perilaku manusia secara ilmiah didorong oleh enam pertimbangan motivasi,yaitu kepentingan diri sendiri, unsur simpati dalam hubungan antara manusia, hasrat untuk berkelakuan bebas, kecenderungan manusia untuk menjaga berperilaku sopan santun, kebiasaan untuk bekerja dan kecenderungan dalam dunia modern untuk mengangkut barang barang melalui transaksi jual beli.
Berdasarkan keenam unsur tersebut, Smith berpendapat bahwa masing-masing individu paling tepat mengetahui tentang apa saja yang menjadi kepentingan atau kebutuhan dirinya. Kepadanya harus diberi peluang dan kebebasan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhannya sendiri. Akibat dari adanya persaingan antar individu dalam masyarakat dari adanya kebebasan itu pada akhirnya akan menghasilka produk bersama (produk masyarakat) yang paling baik secara menyeluruh sehingga masyarakat berkembang ke arah kemajuan dan kesejahteran. Persaingan antar individu dalam mengejar kepentingannya, pada saat itu juga seakan akan mereka diarahkan ke faktor pengarah ataupun invisible hand yang membawa hasil optimal bagi masyarakat secara keseluruhan.
Invisible hand adalah faktor pengarah yang bersumber pada suatu tata susunan masyarakat yang wajar karena berlandaskan pada hukum alamiah. Dalam masyarakat akan berlangsung kekuatan kekuatan yang cenderung untuk selalu membawa ataupun mengembalikan keadaan ekonomi yang ditandai oleh keseimbangan. Sebab dalam pikiran manusia secara alamiah ada harmoni diantara kepentingan individu dan golongan masyarakat. Masalahnya berkisar pada penyelidikan dan pemahaman tentang apa dan dimana kekeuatan kekuatan ilmiah itu berlaku dalam proses ekonomi,sehingga dapat diciptakan kondisi yang didalamnya adalah kekuatan kekuatan alamiah tersebut dapat berperan tanpa hambatan.
Produktifitas tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan adanya pembagian tugas atau kerja dan spesialisasi. Di sisi lain setiap tenaga kerja akan tergantung dengan tenaga kerja yang lainnya,ada interdepensi diantara individu dalam pergaulan hidup. Pemerintah harus atau cukup hanya mengambil langkah langkah atau tindakan seperlunya untuk meniadakan kedudukan monopoli,baik monopoli modal maupun monopoli golongan tenaga kerja. Keseimbangan ekonomi atau harmoni masyarakat akan terganggu jika ada keistimewaan dan monopoli yang dikuasi oleh individu, kelompok atau golongan masyarakat tertentu.
Hal menarik dari perhatian Smith adalah adanya banyak barang yang sebetulnya sangat berguna dalam kehidupan sehari hari, tetapi tidak bernilai dalam pertukaran (transaksi jual beli). Di pihak lain, ada banyak barang yang memilki manfaat kecil tetapi memiliki nilai tukar yang tinggi. Sehingga Smith berpendapat bahwa harus dibedakan antara nilai guna (utility) dan nilai tukar (exchange value) karena masing-masing memiliki instrumen atau faktor faktor penentu nilai.
Source: Sumitro Dj